Selamat sore para pembaca setia blog ini, mungkin ada yang pernah baca postingan saya tanggal 27/03/2013 yang saya kutip dari postingan Bpk. Denny Indrayana.
Dalam postingan belia, saya bangga pada teman saya "Putra Adi Taqwa". Karena dia pula, Bpk Wamen Kemenkumham menyempatkan diri datang ke acara orientasi CPNS Kemenkumham Kanwil Jatim pada masa saya dulu.
Dalam postingan belia, saya bangga pada teman saya "Putra Adi Taqwa". Karena dia pula, Bpk Wamen Kemenkumham menyempatkan diri datang ke acara orientasi CPNS Kemenkumham Kanwil Jatim pada masa saya dulu.
Eitzz.... sebelum saya lebih lanjut, apa masih ada yang belum baca postingan saya 27/03/2013? Kalau belum silahkan baca dulu "Awali Bismillah, Jaga Integritas" ( http://kemenkumhamjatim2012.blogspot.com/2013/03/awali-bismillah-jaga-integritas.html )
Sebuah kisah yang inspiratif bagi para pembaca semua, bahwa dengan di awalinya seleksi CPNS di tahun 2012, Indonesia sudah mempersempit KKN pada proses seleksi. Jadi untuk yang ingin bersaing pada seleksi-seleksi tahun ini dan seterusnya, kalian jangan takut. Jangan pernah punya fikiran "Jadi PNS Mahal", bahkan saya pada tahun 2012 sampai jengkel jika tetangga, teman, bahkan guru-guru SMA saya tetap bersikeras berusaha mencari info "Si Adit keterima CPNS tuh kena berapa". Mereka itu fikirannya sudah di cemari oleh mereka-mereka yang pada tahun sebelumnya diterima CPNS jika mengeluarkan uang ratusan juta. Mereka itu gak mikir, uang sebesar itu aku dapat dari mana? Aku seorang anak yatim yang ditinggal meninggal Ayahnya pada saat kelas 2 SMA (Tahun 2005), Ibu ku janda dan aku masih punya dua orang adik. Apa aku harus jual alun-alun Kota Mojokerto dulu buat sogokan masuk CPNS?
Seleksi tahun 2013 yang lalu tetap sama dengan 2012, masih bersih. Jika kalian semua belum puas dengan kisah rekan saya "Putra Adi Taqwa" pada postingan saya yang berjudul Awali Bismillah, Jaga Integritas, pada kali ini dari lulusan 2013 ini ada adik saya "Ulil Aidi Wal Absor" yang juga menyampaikan kisah inspiratifnya yang tidak kalah dengan senior-siniornya tahun lalu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Tuhan Menunjukkan, Tuhan yang Mengantarkan”
Nama saya Ulil Aidi Wal Absor. Saya anak ke-5 dari 9 bersaudara, asli Sampang, Madura, yang tinggal di Surabaya. Ayah, ibu, Amin (kakak, saudara ke-2) dan ketiga adik saya merantau ke Cikaranguntuk mencoba usaha limbah plastik pada tahun 2006. Saya tinggal bersama Dewi (Mba’, saudara ke-3) untuk melanjutkan sekolah SMA di MA. Sunan Ampel Surabaya, namun baru berjalan 1 semester Saya berhenti sekolah karena permintaan ayah saya yang ingin mengajarkan saya kerja mumpung ia masih hidup.
Tahun 2007 ayah saya meninggal karena titanus. Di tahun itu juga Choir
(kakak, saudara ke-4) memutuskan berhenti sekolah membantu kami bekerja
limbah plastik. Amin saat itu menjadi pengganti ayah kami di usianya
yang masih 20 tahunan. Kehidupan kami ibarat sebuah negara yang
kehilangan seorang presiden (ayah), akhirnya pemerintahan di pegang
sementara oleh 3 menteri (Amin, Choir dan saya ‘permisalan’ hehehe).
Nama saya Ulil Aidi Wal Absor. Saya anak ke-5 dari 9 bersaudara, asli Sampang, Madura, yang tinggal di Surabaya. Ayah, ibu, Amin (kakak, saudara ke-2) dan ketiga adik saya merantau ke Cikaranguntuk mencoba usaha limbah plastik pada tahun 2006. Saya tinggal bersama Dewi (Mba’, saudara ke-3) untuk melanjutkan sekolah SMA di MA. Sunan Ampel Surabaya, namun baru berjalan 1 semester Saya berhenti sekolah karena permintaan ayah saya yang ingin mengajarkan saya kerja mumpung ia masih hidup.
Kami bertahan disana meski keuntungannya hanya bisa buat makan saja. Tahun 2010 akhirnya kami harus menghentikan usaha limbah plastik karena mengalami kerugian. Amin memutuskan agar kami bekerja mencari nasib sendiri-sendiri. Sejak saat itu Amin pulang ke Surabaya dengan ibu dan ketiga adik kami. Sedang Choir menyusul pada tahun 2011.
Saya bertahan bekerja di Cikarang, mulai dari jadi kuli bangunan, kernet dan jaga toko. Hadiah terbesar saya dalam hidup ini ketika ipar kami berencana mengikutkan kami program “Paket C” dan pada 2012 Desember ijazah kami keluar. Segala puji bagi Tuhan yang masih memberi kami ijazah yang tidak pernah kami harapkan sebelumnya lewat tangan ipar kami.
Suatu hal yang tidak di sangka-sangka adalah ketika Saya mentransfer
uang Rp.800,000 kepada ibu untuk pembuatan akta lahir adik-adik yang
sedang di butuhkan ketika mendaftar sekolah, Saya pun meminta di
buatkan. Ternyata hal ini ada sangkut pautnya di masa depan saya.
Takdir membawa Saya ke Surabayapada bulan Agustus 2013. Saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja saya di PT. Laminatech. Tanpa keinginan, mimpi dan rencana, ternyata Tuhan menyelipkan takdir baru di dalam hidup saya. Meski ijazahku Paket C, namun Saya bisa mendaftar untuk ikut tes CPNS Kemenkumham Kanwil Jatim 2013. Sekali lagi, tanpa ada campur tangan dari saya, Tuhanmengizinkan saya untuk lulus administrasi, karena ada seorang peserta bernama “Ira” dari Cilacap yang mendaftar 2 kali, baru lulus di tahun 2013 ini seleksi administrasinya.
Takdir membawa Saya ke Surabayapada bulan Agustus 2013. Saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja saya di PT. Laminatech. Tanpa keinginan, mimpi dan rencana, ternyata Tuhan menyelipkan takdir baru di dalam hidup saya. Meski ijazahku Paket C, namun Saya bisa mendaftar untuk ikut tes CPNS Kemenkumham Kanwil Jatim 2013. Sekali lagi, tanpa ada campur tangan dari saya, Tuhanmengizinkan saya untuk lulus administrasi, karena ada seorang peserta bernama “Ira” dari Cilacap yang mendaftar 2 kali, baru lulus di tahun 2013 ini seleksi administrasinya.
Segala usaha telah saya kerahkan. Sayatahu kemampuan saya dalam ilmu
pengetahuan yang nol. Minder rasanya bertemu dan melihat peserta lain
yang bersekolah formal, bahkan tak sedikit yang sedang dan lulus
kuliah.Bingung ketika hendak belajar, karena materi yang harus di
pelajari begitu banyak bagi saya. Sempat stress rasanya, karena saya
terlalu memaksakan diri untuk belajar seharian.
Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika ikut tes samapta.
Saya mulai berlapang dada jika nanti Saya tidak lulus CPNS ini. Melihat ribuan peserta dengan tampang yang menyakinkan membuat nyali saya semakin ciut.Saya mulai menghibur diri sendiri bahwa wajar jika saya tidak lulus tahun ini, karena ini tahun pertama saya mengikuti tes CPNS Kemenkumham. Sedangkan ada peserta lain yang ikut tes CPNS Kemenkumham ini selama 5 tahun namun belum juga lulus. Ipar saya pun sama, ia harus menunggu 3 tahun untuk lulus jadi guru PNS.
Namun, Tuhan mentakdirkan hal lain dalam hidup saya yang tidak pernah saya mimpikan dan saya rencanakan. Saya lulus CPNS Kemenkumham jabatan satuan pengamanan tahanan/narapidana tahun 2013.
Itu ulasan yang saya persingkat dari tulisan saya yang sebelumnya “Tuhan Berencana, Tuhan yang Menentukan” bagi teman-teman yang belum membacanya.
Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika ikut tes samapta.
Saya mulai berlapang dada jika nanti Saya tidak lulus CPNS ini. Melihat ribuan peserta dengan tampang yang menyakinkan membuat nyali saya semakin ciut.Saya mulai menghibur diri sendiri bahwa wajar jika saya tidak lulus tahun ini, karena ini tahun pertama saya mengikuti tes CPNS Kemenkumham. Sedangkan ada peserta lain yang ikut tes CPNS Kemenkumham ini selama 5 tahun namun belum juga lulus. Ipar saya pun sama, ia harus menunggu 3 tahun untuk lulus jadi guru PNS.
Namun, Tuhan mentakdirkan hal lain dalam hidup saya yang tidak pernah saya mimpikan dan saya rencanakan. Saya lulus CPNS Kemenkumham jabatan satuan pengamanan tahanan/narapidana tahun 2013.
Itu ulasan yang saya persingkat dari tulisan saya yang sebelumnya “Tuhan Berencana, Tuhan yang Menentukan” bagi teman-teman yang belum membacanya.
*****
Mengenai perjalanan hidup yang telah saya lalui, pada tanggal 16 Februari Sayaiseng memposting kisah saya yang saya beri judul “Tuhan Berencana, Tuhan yang Menentukan”. Saya pun mencoba menge-share kisahini hanya kepada teman-teman yang lulus CPNS Kemenkumham Kanwil Jatim Angkatan 2013 di “Grup CPNS Kemenkumham Angkatan 2013”. Tanggapan teman-teman sangat baik. Dan ada salah satu teman “Pugs Meong Meong” (nama fb-nya) berkomentar “Eh, kawan kisahnya di sent ke email Pak Menkumham/Wamenkumham aja, sapa tau di tindak lanjuti, ne pengalaman dari angkatan 2012. Akhirnya yang ngelantik langsung Pak Wamenkumham, Pak Denny Indrayan. Suatu kebanggaan pasti untuk kita.” (16 Februari 2014, pukul 18.12).
Membaca komentar Pak “Pugs Meong Meong” membuat saya terpacu ingin agar kisah ini sampai ke bapak Wamenkumham, Denny Indrayana. Namun berkali-kali saya mencoba mencari alamat emailnya, tak juga saya dapatkan. Saya mulai memakai cara lain dengan memuat cerita itu ke dalam status saya dan saya tandai ke teman-teman saya.Saya share ke grup-grup motivasi fb dan halaman-halaman agar suatu saat nanti cerita ini bisa sampai ke Pak Denny Indrayana mungkin lewat tangan orang lain.
Namun setiap hari aku tunggu tidak juga ada perubahan, aku juga tidak menemukan email pak Wamen. Sayapun mulai melupakan keinginan saya yang nantinya ingin agarpak Wamenkumham bisa datang kepada orientasi kami nanti seperti ia dulu pernah datang pada orientasi akhir Angkatan 2012.Saya melakukan aktivitas saya seperti biasanya, menganggur di rumah. Saya sempat melamar jadi tukang cuci piring namun di tolak karena ijazah saya yang Paket C. Saya pun mulai malas mencari-cari pekerjaan (sementara) lagi karena motor hanya 1 di rumah, sedangkan itu di pakai kakak untuk kerja. Dulunya ada 2, hanya saja ketika kedua kakak saya menganggur selama sebulan, salah 1 motornya di gadaikan untuk biaya hidup kami.
*****
Jumat, 21 Februari 2014, Saya menonton acara televisi kesukaan saya “Kick Andy”. Namun saat Saya online, ada kiriman (di komentar) dari Pak Aditya Pradana di kiriman Pak Titus Wisnu SwanditoKe grup fb CPNS Kemenkumham Jatim 2013. Dan senior kami Pak “Aditya” memposting tentang blog mereka di komentar tersebut. Dandi komentar akhir ia menunjukkan email pak Wamenkumham yang di tujukan langsung padanya. Saya kaget membacanya. Saya langsung menyimak baik-baik dan mencatatnya.
Sayakembali teringat keinginan saya untuk mengirimkan cerita saya ini kepadanya. Sayamerevisi tulisan saya yang masih memakai kata “Aku” dengan kata “Saya”. Selesai merevisi, pukul jam 00.01 sayalangsung mengirimkan cerita tersebut ke email pak Denny Indrayana. Namun Saya tidak berharap terlalu banyak, saya tahu dia Wamenkumham yang pastinya sibuk dengan segala aktivitasnya. Selesai mengirim saya langsung tidur, biasanya saya begadang dulu namun karena capek saya langsung tidur.
Pagi jam 07.00, saya mencoba melihat email saya barangkali ada tanggapan dari pak Wamenkumham, namun tidak ada, maklum mungkin ia sibuk. Namun saat saya mencoba melihat lagi tulisan yang saya kirimkan padanya, ada tulisan angka “2” di dalam tulisan saya tersebut, saya langsung membukanya barangkali ada tanggapan dari pak Wamenkumham.
Saya buka dan saya baca isinya:
“Mas Ulil yg baik,
Terimakasih atas emailnya dan ceritanya yg inspiratif.
Buat semua yg menerima email ini, silakan dibaca tulisan Ulil di bawah ini. Alangkah bergunanya kerja keras bapak ibu untuk menjaga proses seleksi cpns yg bersih dan fair bagi semua. Mari terus kita pertahankan.
Untuk Ulil, selama menunggu SK silakan datang ke kantor, kerja dng saya. Berapa nmr hp Ulil, agar bisa dihubungi mas Jatit. Senin lusa saya tunggu sudah datang dan kerja di kantor saya ya...
Salam Integritas,
Denny Indrayana
"Keep on fighting for the better Indonesia"
Betapa senangnya saya membaca balasan/tanggapan dari pak Wamenkumham, Denny Indrayana. (menurut saya) Mungkin email dari Pak Denny ini di kirim ke Kepala Kemenkumham Jatim yang kemudian di teruskan ke saya, jadi saya di suruh datang ke kantor Kemenkumham yang berada di Jalan Kayon Surabaya. Saya pun menceritakan hal ini pada ibu dan adik saya, Tiara yang sedang memasak di dapur.
Saya langsung membalas email tersebut dengan memberikan nomor hape saya. Sembari menunggu ibu selesai memasak untuk sarapan pagi, saya pun mendengarkan musik lewat headset blutooth.
Pukul 08.01 ada telepon masuk ketika hape sedang di charge. Saat saya angkat tidak ada suaranya, “Halo pak, halo, halo,” kata saya, namun tidak ada suara jawaban darinya. Telepon itu pun di matikan olehnya. Satu menit kemudian nomor itu menelpon lagi, namun tetap tidak ada suaranya. Baru saya ingat bahwa saya tadi mendengarkan musik lewat blutooth, mungkin suaranya terdengar di headset blutooth tersebut.Saya langsung lari mengambil headset tersebut. “Halo,” terdengar suara laki-laki. “Iya pak, halo,” jawab saya. Dia berkata lagi “Iya, halo, halo,”, “Iya pak, saya mendengar suara bapak,” jawab saya. “Iya ya. Ini dengan mas Ulil?” tanya orang tersebut, “Iya pak, ini dengan siapa ya Pak?”, “Saya, Denny Indrayana.” Jreeeenggg!!! Langsung membuat saya kaget, Pak Wamenkumham??!!??Saya pun berkata padanya bahwa saya senang sekali bisa langsung berbicara dengannya, namun ia menjawab, “Biasa aja mas Ulil, Sayahanya manusia biasa juga.” Kami pun mengobrol selama 4 menit lebih.
Dari pembicaraan tersebut memastikan bahwa yang membalas email tersebut memang dia langsung. Ia kembali mengutarakan tawarannya agara selama saya menunggu SK turun, saya di suruh ke Jakarta, itu pun jika keluarga mengizinkan. Ia pun akan mentransfer uang akomodasinya, tinggal di konfirmasi saja naik kereta atau pesawat, yang pasti Senin harus ada di Jakarta.
Mengenai perjalanan hidup yang telah saya lalui, pada tanggal 16 Februari Sayaiseng memposting kisah saya yang saya beri judul “Tuhan Berencana, Tuhan yang Menentukan”. Saya pun mencoba menge-share kisahini hanya kepada teman-teman yang lulus CPNS Kemenkumham Kanwil Jatim Angkatan 2013 di “Grup CPNS Kemenkumham Angkatan 2013”. Tanggapan teman-teman sangat baik. Dan ada salah satu teman “Pugs Meong Meong” (nama fb-nya) berkomentar “Eh, kawan kisahnya di sent ke email Pak Menkumham/Wamenkumham aja, sapa tau di tindak lanjuti, ne pengalaman dari angkatan 2012. Akhirnya yang ngelantik langsung Pak Wamenkumham, Pak Denny Indrayan. Suatu kebanggaan pasti untuk kita.” (16 Februari 2014, pukul 18.12).
Membaca komentar Pak “Pugs Meong Meong” membuat saya terpacu ingin agar kisah ini sampai ke bapak Wamenkumham, Denny Indrayana. Namun berkali-kali saya mencoba mencari alamat emailnya, tak juga saya dapatkan. Saya mulai memakai cara lain dengan memuat cerita itu ke dalam status saya dan saya tandai ke teman-teman saya.Saya share ke grup-grup motivasi fb dan halaman-halaman agar suatu saat nanti cerita ini bisa sampai ke Pak Denny Indrayana mungkin lewat tangan orang lain.
Namun setiap hari aku tunggu tidak juga ada perubahan, aku juga tidak menemukan email pak Wamen. Sayapun mulai melupakan keinginan saya yang nantinya ingin agarpak Wamenkumham bisa datang kepada orientasi kami nanti seperti ia dulu pernah datang pada orientasi akhir Angkatan 2012.Saya melakukan aktivitas saya seperti biasanya, menganggur di rumah. Saya sempat melamar jadi tukang cuci piring namun di tolak karena ijazah saya yang Paket C. Saya pun mulai malas mencari-cari pekerjaan (sementara) lagi karena motor hanya 1 di rumah, sedangkan itu di pakai kakak untuk kerja. Dulunya ada 2, hanya saja ketika kedua kakak saya menganggur selama sebulan, salah 1 motornya di gadaikan untuk biaya hidup kami.
*****
Jumat, 21 Februari 2014, Saya menonton acara televisi kesukaan saya “Kick Andy”. Namun saat Saya online, ada kiriman (di komentar) dari Pak Aditya Pradana di kiriman Pak Titus Wisnu SwanditoKe grup fb CPNS Kemenkumham Jatim 2013. Dan senior kami Pak “Aditya” memposting tentang blog mereka di komentar tersebut. Dandi komentar akhir ia menunjukkan email pak Wamenkumham yang di tujukan langsung padanya. Saya kaget membacanya. Saya langsung menyimak baik-baik dan mencatatnya.
Sayakembali teringat keinginan saya untuk mengirimkan cerita saya ini kepadanya. Sayamerevisi tulisan saya yang masih memakai kata “Aku” dengan kata “Saya”. Selesai merevisi, pukul jam 00.01 sayalangsung mengirimkan cerita tersebut ke email pak Denny Indrayana. Namun Saya tidak berharap terlalu banyak, saya tahu dia Wamenkumham yang pastinya sibuk dengan segala aktivitasnya. Selesai mengirim saya langsung tidur, biasanya saya begadang dulu namun karena capek saya langsung tidur.
Pagi jam 07.00, saya mencoba melihat email saya barangkali ada tanggapan dari pak Wamenkumham, namun tidak ada, maklum mungkin ia sibuk. Namun saat saya mencoba melihat lagi tulisan yang saya kirimkan padanya, ada tulisan angka “2” di dalam tulisan saya tersebut, saya langsung membukanya barangkali ada tanggapan dari pak Wamenkumham.
Saya buka dan saya baca isinya:
“Mas Ulil yg baik,
Terimakasih atas emailnya dan ceritanya yg inspiratif.
Buat semua yg menerima email ini, silakan dibaca tulisan Ulil di bawah ini. Alangkah bergunanya kerja keras bapak ibu untuk menjaga proses seleksi cpns yg bersih dan fair bagi semua. Mari terus kita pertahankan.
Untuk Ulil, selama menunggu SK silakan datang ke kantor, kerja dng saya. Berapa nmr hp Ulil, agar bisa dihubungi mas Jatit. Senin lusa saya tunggu sudah datang dan kerja di kantor saya ya...
Salam Integritas,
Denny Indrayana
"Keep on fighting for the better Indonesia"
Betapa senangnya saya membaca balasan/tanggapan dari pak Wamenkumham, Denny Indrayana. (menurut saya) Mungkin email dari Pak Denny ini di kirim ke Kepala Kemenkumham Jatim yang kemudian di teruskan ke saya, jadi saya di suruh datang ke kantor Kemenkumham yang berada di Jalan Kayon Surabaya. Saya pun menceritakan hal ini pada ibu dan adik saya, Tiara yang sedang memasak di dapur.
Saya langsung membalas email tersebut dengan memberikan nomor hape saya. Sembari menunggu ibu selesai memasak untuk sarapan pagi, saya pun mendengarkan musik lewat headset blutooth.
Pukul 08.01 ada telepon masuk ketika hape sedang di charge. Saat saya angkat tidak ada suaranya, “Halo pak, halo, halo,” kata saya, namun tidak ada suara jawaban darinya. Telepon itu pun di matikan olehnya. Satu menit kemudian nomor itu menelpon lagi, namun tetap tidak ada suaranya. Baru saya ingat bahwa saya tadi mendengarkan musik lewat blutooth, mungkin suaranya terdengar di headset blutooth tersebut.Saya langsung lari mengambil headset tersebut. “Halo,” terdengar suara laki-laki. “Iya pak, halo,” jawab saya. Dia berkata lagi “Iya, halo, halo,”, “Iya pak, saya mendengar suara bapak,” jawab saya. “Iya ya. Ini dengan mas Ulil?” tanya orang tersebut, “Iya pak, ini dengan siapa ya Pak?”, “Saya, Denny Indrayana.” Jreeeenggg!!! Langsung membuat saya kaget, Pak Wamenkumham??!!??Saya pun berkata padanya bahwa saya senang sekali bisa langsung berbicara dengannya, namun ia menjawab, “Biasa aja mas Ulil, Sayahanya manusia biasa juga.” Kami pun mengobrol selama 4 menit lebih.
Dari pembicaraan tersebut memastikan bahwa yang membalas email tersebut memang dia langsung. Ia kembali mengutarakan tawarannya agara selama saya menunggu SK turun, saya di suruh ke Jakarta, itu pun jika keluarga mengizinkan. Ia pun akan mentransfer uang akomodasinya, tinggal di konfirmasi saja naik kereta atau pesawat, yang pasti Senin harus ada di Jakarta.
Saya dan ibu langsung pergi ke keluarga besar untuk menceritakan hal ini. Tiket kereta pun ada untuk kelas bisnis dan eksekutif. Pak Denny pun kembali menelpon dan meminta nomor rekening saya, namun ia menyuruh saya berangkat keesokan harinya (Minggu, 23 Februari 2014) jika naik kereta. Saya di suruh bersama keluarga dulu hari ini (Sabtu, 22 Februari 2014).
Akhirnya ia memberitahu saya bahwa asistennya “Pak Jatit” yang akan mengkoordinasikan tentang keberangkatan saya kesana. Pak Jatit pun menelpon saya pada pukul 10.13 dan bertanya pada saya ingin ke Jakarta naik apa, saya pun menjawab ingin naik pesawat karena belum pernah merasakannya, ia pun tertawa. Pada pukul 13.15, bapak Kusno ajudan pak Wamenmenghubugi saya bahwa tiket pesawatnya sudah di boking dan file boking-annya pun sudah di kirim ke email saya. Saat saya cek benar-benar sudah ada. Tiket keberangkatan hari senin 24 Februari 2014, pukul 08.50 - 10.25, Garuda One Way dengan nomor 25Y428 GA 309.
*****
Senin, 24 Februari 2014, berangkat pukul 05.30 diantar Amin. Di tengah jalan kami kebingungan ke bandara terminal 1 atau 2. Ada yang menunjukkan terminal 1 untuk domestik. Namun sesampainya disana ternyata salah, kami harus ke bandara terminal 2, karena penerbangan pesawat garuda hanya ada di terminal 2.
Sesampainya di bandara saya menghubungi pak Yadi, petugas keimigrasian. Pak Yadi sempat bertanya padaku, "Cpns tahun berapa mas?", "Tahun ini pak, 2013," jawabku, "Oh... Kok bisa di suruh kesana ya mas?" lalu aku menceritakan kronologi nya. Lalu aku menunggu pemberangkatan. Aku lupa tadi tidak sempat bersalaman dengan Amin.
Pukul 08.15 pak Majid, asisten pak Wamen menghubungi saya memastikan bahwa tidak ada masalah di bandara. Dia juga memberitahu saya bahwa nanti ada petugas keimigrasian yang akan menunggu saya setelah lending.
Pukul 10.45, setelah lending saya keluar bersama seseorang asal sumenep yang hendak ke bogor. Di dalam ruangan akhirnya saya melihat seseorang memegang kertas bertuliskan "Ulil Aidi". "Pak, saya pak," saya pada orang tersebut, pak Darisun, petugas keimigrasian.
Saya naik taxi ke Sentra Mulya, Jakarta Selatan, Kantor Direktorat Jenderal Keimigrasian, tepat di sebelahnya Kantor Kemenkumham. Kantor pak Wamen berada di Kantor Dirjen Keimigrasian. Sesampainya saya di temani oleh pak Majid, karena pak Wamen lagi wawancara, rencananya nanti dia aka nada acara live di “Kompas TV” membahas tentang amandemen KUHP dan KUHAP.
Akhirnya saya menjabat langsung tangan pak Wamen. Ia langsung meminta saya untuk mengumpulkan data cpns angkatan 2012-2013, dari nama, no.hp dan alamat emailnya. Bagi teman-teman yang belum mengisi biodata diri di grup tolong di isi ya. Saya juga di minta membuat grup untuk mempersatukan angkatan 2012 dan 2013 oleh pak Wamen, agar bisa di pantau terus, biar tidak hilang. Kalau saya pribadi inginnya grup yang sudah ada saja di kelola dan di gabungin dengan senior angkatan 2012, tinggal mengundang mereka. Dan tolong saya di jadikan adminnya. Tolong bantu saya teman-teman. Bisa posting nama, no.hp 1 dan 2, pin BB dan alamat email
Terimakasih Tuhan atas kejutan dari-Mu lagi, Alhamdulillah…
Terimakasih banyak atas perhatiannya teman-teman.. — di Kantor Kementerian Hukum dan HAM RI jl.Rasuna Said kav.6-7 JakSel.
*)Dikutip dari postingan Ulil Aidi Wal Absor di INSPIRASI HIDUP dan KEMENKUMHAM JAWA TIMUR ANGKATAN 2012-2013
Tidak ada yang mustahil bila Allah sudah merencanakan.. yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.... semangat adikku...!!!!